Beradu Bikin Kubu Panitia, Masyarakat Tembelok-Keranggan Justru Merasa Dibohongi - KORAN NASIONAL

Selasa, 15 April 2025

Beradu Bikin Kubu Panitia, Masyarakat Tembelok-Keranggan Justru Merasa Dibohongi


KORAN NASIONAL , MENTOK | Kegiatan tambang laut di perairan Tembelok-Keranggan, Mentok, Bangka Barat menggiurkan. Buktinya, kendati ilegal namun tak menyiutkan nyali sejumlah oknum lewat kepanitian yang dibentuk untuk kembali merangkul penambang dan pemilik TI Apung guna beraktifitas. Bahkan kini muncul dua kubu dengan warna bendera yang berbeda. 

Informasi diperoleh, di lapangan, dua kubu yang dimaksud yakni kubu Ajang dan Indra Kacamata selaku pemain lama. Sementara kubu yang kedua yakni rombongan Ip, Dr, Rd Kumis serta Syeh Fani alias Fani Tambora. 

"Masing masing nak tampil,jadi saye mundur dulu bng,sebab Lom Ade kejelasan e," ujar seorang kolektor pasir timah sebelumnya terlibat di tambang laut ilegal perairan Tembelok-Keranggan, saat ini mencoba mengurungkan niatnya bergabung kembali di kepanitiaan. 

Disebutkan, harga per satu unit bendera yang dijual ke ponton kubu Ajang dan Indra mematok sebesar Rp 5 juta, DP sebesar Rp 1 juta. Sementara harga bendera di kubu Ip, Dr, Rd kumis serta Syeh Fn dijual Rp 6 juta, dengan pembagian untuk masyarakat sebesar Rp 4 juta dan panitia sebesar Rp 2 juta. Kubu kedua ini tidak menetapkan DP. 

Sementara, disinggung soal perairan Tembelok, sumber ini menyebut tambang perairan Tembelok juga buka dengan pengurus yang berbeda. 

"Kabar e buka juga bng,yg buka (inisial,red) Aj, Ah dan Re orng semelter untuk tembelok kranggan, "ujar sumber ini. 

Sementara itu, terkait perairan laut Tembelok, warga sekitar yang juga mantan panitia tambang laut Tembelok dan Keranggan yang tak mau disebutkan, mencoba meluruskan jika panitia tambang laut perairan Dusun Tembelok sementara ini tak ikut lagi kegiatan penambangan tersebut. 

Alasannya, selain jatah serta pasir timah yang dikumpul tidak sesuai hasilnya dibanding dengan apa yang sudah diperjuangkan warga, warga juga sudah merasa capek karena dibohongi pengusaha. 

"Tembelok dak ikut ikut an agik tengah nyari pengusaha yg berani memberi modal trus tampung timah ,jadi seperti ponton milik kampung yang modal tersebut akan di belikan ponton dibayar dengan hasil timah sehari hari.. dengan begitu insyaallah masyarakat nya maju dan sejahtera.. sudah ku usahakan dari TB jilid 2 tapi ada kegagalan yang buat kegagalan besar di jilid 3 yg ku masuk keranggan,jilid 4 kubantu kampung TB yg hampir miris di bohongi pengusaha nya di saat jilid 3 berjalan kmrn.. skrg Judulnya TEMBELOK SUDAH TIDAK BUKA LAGI.. karena kami pun cape di bohongi serta miris melihat hasil yg di perjuangkan tuk masyarakat yg tidak seberapa hasil nya, " tulis warga tersebut via Wa kepada media. 

Kapolsek Mentok, Iptu Rusdi Yunial seizin Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha, menegaskan, kawasan perairan Tembelok dan Keranggan tetap merupakan zero penambangan. Artinya kawasan perairan laut ini terlarang dari kegiatan penambangan. 

"Sudah kami dalami dan kami sampaikan ke pimpinan. Yg pasti dari pimpinan pun menyampaikan  tembelok keranggan untuk zero penambangan, " tegas Kapolsek Mentok, Iptu Rusdi Yunial  dikonfirmasi, Minggu, (13/4/2025), kemarin. (Timnas).
Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done